NAGEKEO - Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Nagekeo kembali menyelenggarakan event pacuan kuda atau Pau-Ja di Kecamatan Boawae, yang akan dibuka pada Minggu 15 Mei 2022 mendatang.
Setidaknya ada 120 ekor kuda dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) turut ambil bagian untuk mengikuti event bergengsi tersebut.
Demikian yang dikatakan Ketua Pordasi Nagekeo, Merselinus F. Ajo Bupu kepada indonesiasatu.co.id, Senin (09/5/2022) di Boawae.
"Perkiraan jumlah kuda yang akan ambil bagian pada event ini sekitar 120 ekor. ini berasal dari hampir semua kabupaten yang ada di NTT, " sebut pria yang akrab disapa Seli Ajo ini.
Kata dia, kategori kompitisi pacuan kuda itu nantinya akan dibagi menjadi 8 kelas yakni, kelas A, B, C, D serta E dan juga F dimana itu dibagi berdasarkan sesuai tinggi kuda. Sementara dua kelas sisanya merupakan kategori kelas pemula.
Kelas pemula ialah untuk kuda yang usiannya dibawah dua tahun. Dan untuk kelas ini, kata Seli Ajo lagi, ketentuan jarak dibatasi.
"Perkiraan jumlah kuda yang akan mengikuti event ini sekitar 120 ekor. Itu nanti dibagi menjadi 8 kelas sesuai tinggi kuda seperti kelas A, B, C, D, E dan F. Lalu dua kelas sisanya adalah kelas pemula dimana kategori kuda yang usiannya dibawah dua tahun. Kelas pemula ini dari segi jarak-pun kita batasi. Misalnya, kelas senior biasannya 1100 meter tapi kalau yang kelas pemula hanya sekitar 800 meter. Dan ukuran 125 cm kebawah itu pemula satu dan ukuran 125-130 itu pemula dua, " jelasnya.
Aspek positif dari diselenggarakannya kegiatan pacuan kuda itu, dijelaskan juga oleh Seli Ajo bahwa, berangkat dari pengalaman event serupa yang ia selenggarakan tahun lalu, sebagai Ketua Pordasi Nagekeo dia melihat ada dampak positif yang terjadi pada masyarakat Nagekeo umumnya terutama masyarakat Kecamatan Boawae khususnya.
Yang mana, kata dia, aspek positif yang ia pantau selama 5 hari berjalannya event tersebut, geliat perekonomian masyarakat di wilayah itu meningkat dua kali lipat.
"Sebagai ketua Pordasi saya banyak melihat aspek positif ketika saya menyelenggarakan perlombaan pacuan kuda. Tahun kemarin saya coba mulai karena sempat vakum selama 32 tahun dimana kala itu event pacuan kuda berhenti total sejak 1992. Namun pada tahun kemarin saya coba berupaya melalui pemda Kabupaten Nagekeo, tenyata hasilnya sangat positif dampak terhadap masyarakat. Tahun lalu saya selenggarakan sampai 5 hari, masyarakat di wilayah ini hasil jual makanan dan juga minuman mereka mampu raup keuntungan 5 sampai 6 bahkan ada yang 12 juta, " ujarnya.
Ketua DPRD Nagekeo menambahkan juga, satu hal yang ia petik pada event pacuan kuda itu ialah rasa persudaraan meski berbeda wilayah. Disebutkan juga bahwa, untuk saat ini kabupaten yang sudah mendaftar adalah, Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai, Ngada, Rote Ndao, Kupang, Kewa dan juga Ende.
"Yang paling pertama yang saya petik dari kegiatan pacuan kuda yaitu rasa persaudaraan disini teman-teman kita kaluarga kita baik dari Bajawa dari Timor dari Sumba akhirnya kita dipersatukan pada event pacuan kuda ini. Hampir semua kabupaten ikut. Sumba 4 kabupaten yakni Sumba Timur, Barat, Tengah dan Barat Daya. lalu Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Rote Ndao Kabupaten Kupang dari Kewa dan Ende juga datang. saya sangat berharapkan semua kami akan terlibat termasuk Forkopimda saya nanti undang semua, " tandasnya.
Pada tempat itu juga, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menuturkan, selaku pembina Kamtibmas di wilayah hukum Polres Nagekeo, Ia menyambut baik event positif tersebut.
Namun didalam menyelenggarakan event seperti pacuan kuda, kata dia, yang menjadi prioritas utama ialah protokol kesehatan serta keselamatan, baik, keselamatan penonton, keselamatan peserta pacuan kuda dan juga keselamatan barang.
"Saya Kapolres Nagekeo selaku pembina Kamtibmas di wilayah hukum polres Nagekeo menyambut baik hal positif ini. Tetapi kita lebih mengedepankan dari sisi keselamatan dan protokol kesehatan. Makanya kami datang kesini bersama Bapak Kapolsek untuk melihat kesiapannya seperti apa. Karena lomba pacuan kuda ini harus ada unsur septinya keselamatannya. Jadi kita memastikan bahwa apa yang dilakukan disini khususnya penyelenggelaraan pacuan kuda kita akan mengecek dulu kesiapannya termasuk keselamatan penonton dan peserta. Selanjutnya kita akan berkoordinasi lagi baik itu dengan Satgas maupun Pordasi terkait pelaksanaan lomba tersebut, " tutup Kapolres Yudha.